Posted by Damar Saloka Anggoro
» Saturday, July 12, 2014
Yulii Borisovich Khariton lahir pada 27 Februari 1904 di Uni Soviet (Rusia). Ayahnya adalah Boris Osipovich Khariton yang bekerja di sebuah media masa politik di Rusia dan ibunya adalah seorang aktris yang bernama Mirra Yakovlevna Burovskaya. Yulii Khariton adalah pakar dalam pengembangan bom atom Rusia.
Pada 1992 ia dan keluarganya diusir dari Uni Soviet lalu pindah ke sebuah negara bernama Latvia (sebelum negara ini bergabung dengan Uni Soviet). Namun ketika Latvia dimasukkan sebagai bagiann dari Uni Soviet, Ayah Yulii ditangkap oleh NKVD (semacam agen rahasia Uni Soviet, seperti halnya FBI di Amerika Serikat) kemudian ayah Khariton akhirnya meninggal dunia. Akhirnya Yulii Khariton bersama ibunya berimigrasi bersama zionis ke Palestina. Mulai dari sinilah seorang Yulii Khariton menjadi seorang jenius yang paham akan bom atom.
Yulii Khariton menempuh pendidikan di Leningrad Polytechnical Institut pada tahun 1920 hingga 1925. Kemudian ia melanjutkan ke University Cambridge hingga tahun 1928 dan menerima gelar doktornya di universitas yang sama.
Yulii Khariton bekerja sama dengan rekannya yang bernama Yakov Zel’dovich dalam melakukan penelitian mengenai reaksi uranium berantai. Karena prestasinya, USSR Academy of Sciences menerimanya sebagai anggota pada tahun 1946. Khariton yang dahulunya di usir dari Rusia akhirnya malah diberi penghargaan oleh presiden Rusia yang mengusirnya dahulu yaitu Lenin sebagai Pahlawan Buruh Sosialis pada tahun 1949, 1951, 1954 serta penghargaan Order of Lenin di tahun 1956.
Pada 1961 Yulii Khariton bergabung dengan sekelompok ilmuan: Andrei Sakharov, Victor Adamsky, Yuri Babayev, Yuri Smirnov, dan Yuri Trutnev untuk membuat sebuah bom yang belum pernah ada sebelumnya. Dan kemudian terciptalah sebuah bom yang diberi nama "
Tsar Bomba" atau "Kaisar Segala Bom". Bom ini diklaim daya ledaknya bisa mencapai beribu kali lipat bom atom Hiroshima Nagasaki. Tsar Bomba ini merupakan sebuah bom hidrogen, yaitu bom yang lebih dasyat dari bom atom atau bom nuklir. Tsar Bomba ini dipublikasikan oleh Uni Soviet dan kemudian diuji coba di Laut Artik, tepatnya sekitar pulau Novaya Zemlya.
Spesifikasi Tsar Bomba ini adalah berat 27 ton, panjangnya mencapai 8m, dengan diameter 2m dan bisa diangkut hanya dengan pesawat pesawat TU-95 (pesawat pengangkut bom terbesar di jamannya). Untuk meledakkan bom ini, harus mencapai ketinggian 34.500 kaki. Dan ledakan bom ini setara dengan seluruh bom yang pernah meledak di Perang Dunia Kedua dan dikalikan sepuluh atau 30 ribu kali lipat ledakan bom atom Hiroshima Nagasaki. Daya ledaknya adalah sebesar 50 Mega Ton TNT. Dan jika bom tersebut ditanam di bawah tanah dan diledakkan maka daya ledaknya sama dengan gempa berkekuatan 7,1 skala richter. Sungguh luar biasa.
|
Tsar Bomba |
|
Pesawat TU-95 |
Bom Hidrogen adalah bom yg diciptakan dengan proses reaksi FUSI NUKLIR, yaitu kebalikan dari FISI NUKLIR (merupakan proses untuk menciptakan bom atom). Konsep proses fusi nuklir adalah penggabungan unsur-unsur yg lebih kecil menjadi unsur yg lebih besar dan ini adalah kebalikan dari proses pembuatan bom atom yang artinya daya ledak dan daya hancurnya jauh lebih besar ketimbang bom atom. Rusia saat ini diklaim memiliki 6000 Tsar Bomba bom hidrogen berkat penemuan Yulii Khariton, itu artinya jika kesemua bom hidrogen tersebut diledakkan maka seluruh dunia bisa hancur.
|
Besarnya daya ledak Bom Hidrogen atau Tsar Bomba |
Yulii Khariton mendapat penghargaan Gold Medal of I.V.Kurchatov tahun 1974 and a Great Gold Medal of M.V.Lomonosov di tahun 1982. Dan bapak bom hidrogen inipun meninggal dunia pada tanggal 18 Desember 1996.