Sang diva yang memiliki nama lengkap
Jennifer Lynn Lopez ini lahir dan besar di Bronx, New York, pada tanggal 24 Juli 1970. Ayahnya adalah seorang spesialis komputer dan ibunya seorang guru taman kanak-kanak. Ia juga memiliki dua saudara perempuan bernama Maria dan Linda. Jennifer Lopez yang memiliki nama sapaan panggung
J.Lo ini merupakan keturunan Latin dan berdarah Puerto Rico.
J.Lo yang menyandang gelar diva ini merupakan artis yang serba bisa. Mulai dari menyanyi, akting, menari, dan lain-lain. Ia dikagumi oleh setiap wanita karena kesempurnaan fisik yang dimilikinya, cantik dan seksi. Penampilan Tarik suara dan aktingnya juga sangat mengesankan. Bahkan, J.Lo masuk dalam jajaran 50 wanita tercantik di dunia pada tahun 1997.
Ia sudah memiliki cita-cita menjadi artis top sejak ia berusia 4 tahun. Ia rajin dan giat belajar menari dan berakting. Kariernya-pun benar-benar bermula dari nol. Ia pernah harus berkali-kali mengikuti audisi menari di klub-klub bergengsi di Los Angeles.Namun, ia terus mendapatkan kegagalan. Sampai akhirnya ia berhasil mendapat peran utama sebagai “Myra” dalam serial televisi “My Little Girl”. Ini merupakan debut pertamanya di dunia hiburan. Beberapa tahun kemudian ia berperan sebagai salah seorang “Fly Girls” dalam seri komedi “In Living Color”.
Karier J.Lo mulai cemerlang ketika ia berperan sebagai “Selena”di film berjudul sama pada tahun 1996. Aktingnya di film yang menceritakan kisah nyata tragedi terbunuhnya penyanyi muda Meksiko, bernama Selena ini patut diacungi jempol bahkan, saking miripnya ia dalam membawakan peran Selena tersebut membuat orang-orang mengira ia dirasuki arwah Selena. Di film ini ia juga unjuk suara dengan menirukan gaya Selena dalam bernyanyi. Berkat aktingnya sebagai Selena ini, J.Lo meraih nominasi di Golden Globe dan MTV Movie Award. Setelah itu, karier J.Lo menanjak dengan pesat. Tak hanya di dunia film, ia juga merambah ke bidang tarik suara. Banyak orang yang mengatakan keberhasilan J.Lo berkah dari mendiang Selena. Meskipun hal tersebut tidak bisa dijadikan sebagai sebuah kebenaran.
|
J.Lo sebagai "Selena" |
Obsesinya menjadi artis membuatnya pindah ke Manhattan. Di sana ia memperdalam ilmu tarinya. Kemudian J.Lo juga muncul sebagai penari latar pada setiap pertunjukan Janet Jackson. Bahkan dalam video klip Janet, “That's The Way Love Goes”, J.Lo menjadi salah seorang penari latarnya.
Lalu pada tahun 1998, J.Lo berduet dengan George Clooney dalam film “Out of Sight”. Iapun terus menambah bakat dan kemampuannya dengan merambah ke dunia tarik suara. Album pertamanya yang berjudul “On the Six”, secara mengejutkan laku keras di seluruh dunia. Bahkan sempat menjadi jawara tangga lagu dunia.
Dengan singlenya yang berjudul “Let’s Get Loud” yang diubah Emilio Estefan diimbuhi lagu If You Had My Love, mampu mengantarnya meraih piala di Grammy Awards pada tahun 1999. Webo, Salsa, Disco, Hiphop, R&B adalah perbendaharaan genre musiknya. Melalui debut On the Six, J.Lo sukses meraup penjualan lebih dari tujuh juta kopi album di seluruh dunia. Ia mendapatkan banyak sertifikasi platinum dari berbagai negara, juga mendapat banyak penghargaan untuk album ini seperti di MTV Music Award, MTV Europe Award dan VH1 Award.
Tak hanya sampai situ, J.Lo mulai bermain film lagi dengan genre horror kontemporer berjudul “The Cell” pada tahun 1999, kemudian bermain film dengan judul “The Wedding Planner” pada tahun 2001. Kedua film tersebut menjadi film yang sukses ditahunnya. Belum lagi filmnya yang berjudul “Angel Ayes” dan “Enough”, yang banyak mendatangkan dollar bagi J.Lo.
Pada tahun 2001 ia merilis album yang berjudul “J.Lo”. Singlenya di album ini yang berjudul “Love Don’t Cost a Thing” bahkan sempat ditampilkan di MTV Europe Awards, di mana sang diva ini meraih penghargaan Best R&B Artist.
Sukses di dunia akting dan nyanyi ternyata tak mengiringi perjalanan kisah cinta Lopez. Wanita yang sempat dikenal dengan julukan “La Guitarra”, yang artinya Gitar, karena lekuk tubuhnya yang seperti gitar ini mengalami kegagalan dalam perkawinan pertamanya. Karena kegagalan itu pula tampaknya membuat J.Lo sangat hati-hati melihat lelaki. Dalam angan-angannya, ia mengharapkan seorang lelaki yang sempurna dan mengerti tentang dirinya.
Perjalanan perkawinan Lopez berawal ketika tahun 1997, setelah membintangi film Selena, ia berkenalan dengan seorang model bernama “Ojani Noa”. Entah karena kesibukan Lopez atau karena sebab lain, perkawinan Lopez-Noa bubar setahun kemudian. J.Lo kemudian berkenalan hingga akhirnya berkencan dengan anggota kelompok rap “Puff Daddy”, Sean Combs. Hubungan mereka bertahan selama dua tahun. J.Lo kemudian memutuskan untuk menikah lagi dengan seorang koreografer bernama “Cris Judd”.
J.Lo memang tetap seorang wanita. Perkawinannya dengan Judd seolah menuntaskan ambisinya. Setelah menjadi artis dan bintang top, ia kini memiliki keinginan lain, "Mungkin sama seperti wanita lainnya. Seorang anak, sebuah keluarga, seorang pria dan lain-lain”.