Posted by Damar Saloka Anggoro
Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang terkenal dengan
BJ Habibi adalah Presiden ketiga Republik Indonesia. BJ Habibie menduduki masa jabatan selama satu tahun yaitu dari 21 Mei 1998 – 20 Oktober 1999. BJ Habibie dilahirkan pada tanggal 25 Juni 1936 di Pare-Pare Sulawesi Selatan. Beliau adalah anak keempat dari delapan bersaudara. Ayahnya bernama Alwi Abdul Jalil Habibie berprofesi sebagai ahli pertanian yang memiliki keturunan Bugis dan ibunya bernama R.A Tuti Marini Puspowardojo yang beretnis Jawa.
BJ Habibie menikah dengan Hasri Ainun Besari pada tanggal 12 Mei 1962 dan dikarunia dua orang anak yaitu Ilham Akbar Habibie dan Thareq Kemal Habibie. Setelah BJ Habibie lulus SMA di Bandung pada tahun 1954, ia melanjutkan sekolah di Universitas Indonesia Bandung (kini Institut Teknologi Bandung). Di ITB, BJ Habibie belajar teknik mesin. Karena kecerdasannya, pada tahun 1955 – 1965 anak bangsa ini mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan sekolahnya di Jerman. Beliau memilih jurusan Teknik Penerbangan dengan spesialisasi Konstruksi pesawat terbang di Rhein Westfalen Aachen Technische Hochschule (RWTH). Dan beliau mendapat gelar doctor konstruksi pesawat terbang di Jerman.
Sesampainya di Jerman, BJ Habibie sudah berjanji pada dirinya untuk sungguh-sungguh dirantau dan berpikir harus sukses sesukses – suksesnya. Karena ibunya sudah susah payah membiayai kehidupan sehari –harinya di Jerman. Karena ketekadan dirinya, ia banyak menghabiskan waktunya untuk belajar. Bahkan pada musim liburan, ia sangat berbeda dengan teman sebayanya. Justru menurutnya liburan adalah waktu yang tepat yang harus di isi dengan belajar dan mencari uang untuk membeli buku.
Beliau mendapat gelar Diploma Ing, dari Technische Hochschule, Jerman tahun 1960 dengan predikat Sempurna dengan nilai rata-rata 9,5. Dengan gelar insinyur, beliau mendaftar diri untuk bekerja di Firma Talbot, sebuah industri kereta api Jerman. BJ Habibie pernah bekerja di Messerschmitt-Bolkow-Blohm, yaitu perusahaan penerbangan yang berpusat di Hamburg, Jerman, sehingga BJ Habibie mencapai puncak kariernya sebagai seorang wakil presiden bidang teknologi.
Pada tahun 1973, ia kembali ke Indonesia atas permintaan presiden Soeharto. Kemudian BJ Habibie menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan teknologi sejak tahun 1978 sampai Maret 1998. Sebelum menjabat sebagai Presiden (21 Mei 1998 - 20 Oktober 1999), BJ Habibie adalah Wakil Presiden (14 Maret 1998 - 21 Mei 1998) dalam Kabinet Pembangunan VII di bawah Presiden Soeharto. Ia diangkat menjadi ketua umum ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia), pada masa jabatannya sebagai menteri.
IQ adalah tingkat kecerdasan orang, dimana IQ yang membuktikan potensi seseorang. Siapa sangka BJ Habibie anak bangsa ini temasuk dalam 10 besar tokoh dunia dengan IQ (intelligence quotient) 200. Ini dibuktikan pada IQ BJ Habibie yang lebih unggul dan lebih tinggi dari Albert Einstein yang merupakan ilmuwan tercerdas di dunia, dan terkenal sepanjang masa, ilmuwan ini mempunyai IQ (intelligence quotient) 160. Tidak perlu diherankan mengapa BJ Habibie memiliki IQ tinggi 200, sebab semasa sekolahnya pun ia selalu mendapat prestasi.
Tidak salah jika BJ Habibie merupakan Muslim Tercerdas di dunia. Sampai sekarang pun kecerdasannya tidak hanya diakui masyarakat Indonesia, tetapi juga di akui oleh dunia. Kesembilan tokoh dunia yang memiliki kecerdasan tinggi kini semua sudah wafat, dan meninggalkan penemuan – penemuan dan rumus yang dipakai sekarang. Dan
BJ Babibie, beliau salah satu tokoh dunia yang masih hidup. Dan kemampuannya dalam bidang penerbangan pun amat menyanjung, banyak prestasi dan karya yang menggunjangkan dunia, salah satunya pesawat N-250 Gatot Kaca.