Posted by Damar Saloka Anggoro
» Saturday, April 9, 2016
Joko Widodo atau yang terkenal dengan sebutan
Jokowi, lahir pada tanggal 21 Juni 1961 di Surakarta, Jawa Tengah. Jokowi berasal dari keluarga yang sederhana. Semasa kecilnya benar – benar merasakan sulit, sejak ia bersekolah di Sekolah Dasar Negeri 111 Tirtoyoso, beberapa pekerjaan ia lakukan di antaranya menjadi seorang kuli panggul, ojek payung dan berdagang untuk membiayai kebutuhan sekolahnya dan untuk makan sehari - hari.
Jokowi pun merasakan pahitnya dunia yang dimulai dari penggusuran rumahnya, dari situ lah ia mulai berpikir tentang kepemimpinan dibentuk. Bahkan ia tahu apa yang harus dilakukan jika ia harus menertibkan warganya ketika ia menjadi Walikota Solo dan Gubernur Jakarta.
Setelah lulus SD, jokowi kemudian masuk di SMP Negeri 1 Surakarta dan lulus dari sana ia melanjutkan sekolahnya di SMA Negeri 6 Surakarta. Tamat dari SMA, ia kemudian mencoba kuliah di perguruan tinggi, ia kemudian diterima di jurusan Kehutanan di Universitas Gajah Mada. Di Universitas Gajah Mada ia belajar sangat giat mengenai kayu, serta teknologi pengolahannya dan pemanfaatnnya, hingga saat itu ia banyak dikenal sebagai "juragan mebel".
Pada tahun 1985 ia menyelesaikan kuliahnya. Pada tanggal 24 Desember 1986 Jokowi menikah dengan Iriana di Solo yang kemudian dikaruniai tiga orang anak bernama
Gibran Rakabuming Raka,
Kaesang Pangarep dan
Kahiyang Ayu.
Pada tahun itu juga Jokowi mulai bekerja di PT. Kraft Aceh yang merupakan Perusahaan Kertas BUMN, tapi di sana ia merasa tidak betah sehingga memilih mengundurkan diri dan mencoba untuk berbisnis kayu di Solo sembari menunggu kelahiran anak pertamanya saat itu. Saat masih berbisnis mebel ia ke luar negeri berkeliling Eropa. Dan mengenai kepemimpinan yang baik dan tata kota yang bersih dan asri didapatkan dari penelusurannya berkeliling di Eropa. Pada tahun 2005, ia dicalonkan menjadi calon Walikota Solo oleh Partai Kebangkitan Bangsa dan PDI Perjuangan meskipun ia tidak memiliki pengalaman politik yang cukup, ia berhasil keluar sebagai pemenang dan menjadi walikota Solo.
Menang sebagai Walikota Solo saat itu membuat Jokowi mempunyai langkah untuk menuju kursi Presiden Indonesia. Kepemimpinan serta sebagai Walikota Solo, ia juga dikenal sebagai pemimpin
Blusukan yaitu suka berkeliling melihat langsung kondisi kota Solo. Solo merupakan prestasi Jokowi, yang menjadikan kota yang nyaman, penataan kota yang baik, lokasi pedagang tanpa menimbulkan kerusuhan.
Tokoh Golkar yang juga mantan wakil presiden Jusuf Kalla meminta Jokowi untuk maju menjadi ke Kursi Gubernur. Sempat menolak Jokowi kemudian akhirnya meneriman dan kemudian Partai PDI Perjuangan pimpinan Megawati Soekarno Putri bersama Partai Gerindra pimpinan Prabowo Subianto resmi mengusungnya pada tahun 2012 sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama atau yang lebih dikenal sebagai Ahok.
Pada pilkada putaran kedua berhasil membuat Jokowi-Ahok memenangkan kursi Gubernur DKI Jakarta. Setelah ia dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta, ia kemudian mencoba bekerja sesuai dengan yang ia janjikan saat kampanye dulu.
Saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, PDI Perjuangan menberikan perintah agar Jokowi maju sebagai Calon Presiden bersama Jusuf Kalla yang saat itu sebagai Wakil Presiden tahun 2014. Pengumuman Jokowi sebagai Calon Presiden Indonesia dilaksanakan di rumah Si Pitung. Pada bulan Juli 2014, hasil perhitungan suara oleh KPU Indonesia menyatakan Jokowi-Jusuf Kalla sebagai pemenang pada Pemilihan Presiden tahun 2014 dengan perolehan suara sebesar 53,15 % dan mengalahkan pasangan Prabowo-Hatta Rajasa. Setelah dihitung tepat, selisih suara antara Jokowi dan Prabowo sebesar 8.421.389 suara. Cukup jauh perbedaannya.
Pelantikan dilakukan pada tanggal 20 Oktober 2014 di Gedung DPR/MPR RI. Dalam pelantikan ini, resmi dimulainya jabatan Joko Widodo sebagai Presiden dan didampingi Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden.
Jokowi dalam waktu kurang dari 10 tahun, ia telah berhasil mencapai puncak sebagai tokoh pemimpin yang membawa perubahan besar, baik itu saat menjabat sebagai Walikota Solo, Gubernur Jakarta dan juga Presiden Republik Indonesia saat ini.